1. Sejarah singkat Universitas Sulawesi Barat

Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) merupakan perguruan tinggi negeri (PTN) pertama dan saat ini terbesar di Provinsi Sulawesi Barat. Pendirian Unsulbar sebagai kampus negeri adalah wujud nyata dari komitmen pendiri provinsi Sulawesi Barat untuk bersama – sama membangun institusi pendidikan tinggi, selain menjadi bagian dari syarat administratif pembentukan provinsi Sulawesi Barat, secara histori memiliki ikatan yang sangat kuat dalam perwujudan cita- cita pembangunan SDM di provinsi Sulawesi Barat.

Melalui pendirian yayasan Yayasan Pendidikan Indonesia Sulawesi Barat (YAPISBAR) oleh beberapa tokoh pendiri Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan Akta Notaris Nomor 8 tanggal 19 Januari 2004, Unsulbar memiliki visi bahwa ““Pada tahun 2040 Unsulbar unggul dalam pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan, dan teknologi berbasis budaya untuk memecahkan masalah lokal, nasional, dan global”.

Adapun tokoh – tokoh pendiri Unsulbar adalah sebagai berikut :

Prof. Dr. H.Basri Hasanuddin,MA

Prof. Dr. H. Makmun Hasanuddin,SH.,MH

H. Anwar Adnan Saleh

H. Kalma Katta

Dr. H. Rahmat Hasanuddin,M.Si

H.Saggaf Katta

Prof. Dr. Ir. Abdul Muin Liwa,MP

Dr. Ir. H. Akhsan Djalaluddin,MS (Rektor Unsulbar)

2. Profil Fakultas Peternakan dan Perikanan

Fakultas Peternakan dan Perikanan (Fapetkan )merupakan salah satu fakultas yang didirikan bersamaan dengan tujuh fakultas lainnya sejak Unsulbar didirikan sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) di bawah naungan YAPISBAR.

Fapetkan didirikan pada Pada Tanggal 30 November 2007 melalui surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemdikbud Nomor : 229/D/O/2007 tanggal 30 November 2007. HIngga saat ini Fakultas Peternakan dan Perikanan menaungi tiga program studi yakni :

1. Program Studi Peternakan ;

2. Program Studi Akuakultur (Budidaya Perairan);

3. Program Studi Perikanan Tangkap.

Adapun tenaga pengajar (dosen) terdiri dari dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pegawai ASN PPPK, Dosen Tetap Non PNS, dan Dosen luar biasa

3. Struktur Organisasi