Sumber : Unsulbar News

Majene. Program studi perikanan, Fakultas Peternakan dan perikanan (Fapetkan) gelar Program Kemitraan Masyarakat (PKM) pelatihan konservasi penyu sebagai biota perairan yang dilindungi di Pantai Barane, Kabupaten Majene, Sulbar, Sabtu (17/09/2022).

Pelatihan sekaligus sosialisasi ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas dan keterampilan kelompok konservasi penyu di Barane, yaitu Komunitas Barane Lestari atau lebih dikenal sebagai Kobar Lestari.

Langkah ini juga sebagai wujud kepedulian sosial Unsulbar dalam mendukung konservasi penyu. Sehingga mengadakan penyediaan sarana penetasan telur penyu.

Wakil Dekan I Fapetkan, Dr Tenriware S Pi M Si mengatakan, Indonesia menjadi salah satu habitat bertelur penyu.

Dimana enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia terdapat di Indonesia. Dimana semua jenis penyu itu telah dilindungi berdasarkan Peraturan pemerintah dan IUCN.

“Olehnya penyu ini perlu menjadi perhatian kita bersama,” ucap Dr Tenriware saat sambutan.

Pemateri pelatihan dan sosialisasi, Dr Muhammad Nur, S Pi M Si ikut menjabarkan tentang permasalahan dan upaya perlindungan terhadap penyu di Sulbar.

Ia menegaskan, penyu sebagai satwa terancam punah telah dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 1999. PP ini tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dan termasuk hewan terancam punah.

“Segala bentuk perdagangan penyu baik dalam keadaan hidup, mati maupun bagian tubuhnya itu dilarang,” tungkas Muhammad Nur.

Namun kata dia, populasi penyu di Sulbar sekarang ini semakin terancam keberadaannya. Salah satu faktor penyebabnya karena ulah manusia.

“Terjadi pada tingkat masyarakat adalah masih sering terjadi penangkapan secara ilegal. Ancaman utama yang dihadapi oleh penyu laut mencakup perburuan dan perdagangan telur serta bagian-bagian tubuhnya,” terang dosen perikanan Unsulbar itu.

Selain karena predator, kerusakan alam habitat penyu bertelur juga jadi salah satu penyebab jumlah penyu berkurang.

Ikut dalam kegiatan, Ketua Kobar Lestari, Hasria juga mahasiswa Fapetkan Unsulbar itu bercerita tentang pengalaman selama melakukan konservasi Penyu di Pantai Barane.

Hasria lewat komunitasnya berperan mengamankan telur penyu dari predator untuk ditetaskan di sarang semi alami. Dan kemudian akan dilepasliarkan setelah menetas.

Kesempatan itu pula, dirinya menerima apresiasi langsung dari Fapetkan Unsulbar karna aktif dalam pelestarian penyu.

Pantauan Unsulbar News turut hadir dalam kegiatan tersebut Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Majene, UPT Laboratorium Terpadu Unsulbar, anggota kelompok Kobar Lestari dan masyarakat Lingkungan Barane.